Mengapa Ada Doa tak Dikabulkan Allah SWT? Jangan Suuzon Dulu, Mungkin Ini Penyebabnya

Alif  
Seorang pria dan wanita berdoa kepada Allah SWT (ilustrasi). Ada beberapa penyebab mengapa doa tidak langsung terwujud. (Dok. Freepik)
Seorang pria dan wanita berdoa kepada Allah SWT (ilustrasi). Ada beberapa penyebab mengapa doa tidak langsung terwujud. (Dok. Freepik)

LEISURIAN, JAKARTA -- Berdoa menjadi salah satu sarana "komunikasi" antara hamba dan Tuhannya. Berdoa bisa dilakukan kapan pun dan di manapun. Meski bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, umat Islam kerap memilih waktu setelah sholat untuk berdoa dan meminta kepada Allah SWT.

Dikutip dari buku Doa-Doa Mustajab Orang Tua untuk Anaknya karya Aulia Fadhli, sebagian ulama berpendapat barang siapa yang bosan dalam berdoa, maka doanya tidak terkabulkan. Namun bukan berarti semua doa akan dikabulkan Allah SWT saat itu juga. Sebab Allah Mahamengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Terkadang, permohonan seorang hamba belum waktunya dikabulkan karena segala sesuatu telah ditetapkan waktu terjadinya, sehingga segala sesuatu yang belum waktunya tidak akan mungkin terjadi. Atau mungkin permohonan tersebut tidak terkabulkan dengan tujuan Allah SWT mengganti doa tersebut dengan pahala.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Di sisi lain, bisa jadi doa tersebut tertunda pengabulannya agar hamba tersebut rajin berdoa sebab Allah SWT sangat senang terhadap orang yang rajin berdoa karena doa memperlihatkan sikap rendah diri dan rasa pasrah. Terkadang sebuah doa dikabulkan sesuai yang diminta. Tapi bisa juga Allah SWT menggantinya dengan sesuatu yang lain yang lebih baik. Misanya terhindari dari malapetaka, diampuni dosa atau kesalahannya, atau mendapat curahan nikmat.

Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Anas:

"Tiada seorang pun yang berdoa, meiainkan Allah pasti akan mengabulkan doanya atau dihindarkan dari ba-haya padanya atau diampuni sebagian dari dosanya selama ia tidak berdoa untuk sesuatu yang menjurus kepada dosa atau untuk memutuskan hubungan sanak keluarga".

Allah SWT memiliki kekuasaan dan kehendak yang absolut. Allah SWT mengabulkan sebuah doa pada waktu yang dikehendaki-Nya, dan bukan pada waktu yang dikehendaki oleh seorang hamba. Karena khiar (pilihan) Allah bagi hamba-Nya pasti lebih baik dari pada khiar hamba bagi dirinya.

Sebagaimana doa Musa dan Harun AS, Allah berfirman:

"Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-sekali kamu mengikuti ja lan orang-orang yang tidak mengetahui." (QS. Yunus: 89).

Firman tersebut menjelaskan tentang pengabulan doa Nabi Musa AS dan Harun AS untuk kehancuran Fir'aun. Doa tersebut baru dikabulkan 40 tahun kemudian. Begitu pula Nabi Muhammad SAW yang berdoa untuk Umar Ibn Khatab RA agar diberi hidayah dan menjadi pendamping beliau yang setia. Baru dua tahun kemudian dikabulkan.

Orang yang suka melontarkan protes dengan kalimat: "Aku telah berdoa bahkan sering, namun doaku tak pernah dikabulkan" disebut dengan istijal. Berbeda dengan orang yang berdoa dengan ikhtiar Allah pada dirinya, maka Allah memperkenankan doanya sesuai dengan kehendak-Nya, karena, yang terpenting, setiap doa yang diminta harus murni dari segala "ikhtiar diri". Artinya terlepas dari rasa kuasa dan iradat hamba.

Wallahualam Bissawab.



Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image